Kamis, 15 Desember 2016

makalah sejarah peradaban islam

 SEJARAH AWAL PERADABAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW DI KOTA MADINAH
Makalah
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah  : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Drs. H. M. Mudhofi, M.Ag



Disusun Oleh :
Dwi Aprillia Hapsari             (1501046011)
Diana Syahrotus Siamah       (1501046013)
Elya Sukmawati                    (1501046032)

PMI-A1
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015



                                                            KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas kebaikan-Nya penulis menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Peradaban Islam di Kota Madinah”. Makalah disusun guna memenuhi tugas Sejarah Peradaban Islam. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. M. Mudhofi, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dan rekan-rekan satu kelompok yang berkenan bekerjasama dalam menyeselaikan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat melakukan perbaikan terhadap makalah yang disusun ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amiin





                                                                                                Semarang, 30 September 2015


                                                                                                            Penulis















                                                   DAFTAR ISI
       HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
       KATA PENGANTAR..........................................................................................2
       DAFTAR ISI........................................................................................................3
        BAB I PENDAHULUAN
I.                   Latar Belakang..................................................................................4
II.                Rumusan Masalah.............................................................................4
         BAB II PEMBAHASAN
I.                   Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yastrib.............................................5
II.                Kondisi Sosial, Politik, Ekonomi, Budayadan Agama masyarakat Madinah sebelum islam.........................................................................................5
III.             Respon masyarakat ketika kedatangan Nabi di Madinah.......................7
IV.             Strategi dakwah Nabi di Madinah..........................................................7
V.                Pengembangan peradaban masa kini dan masa depan...........................8
BAB III SIMPULAN..........................................................................................9
BAB IV PENUTUP.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10






                                                                               BAB . I
                    PENDAHULUAN
I.                   Latar Belakang

          Nabi Muhammad saw berhijrah ke madinah meninggalkan kota Mekkah sebagaimana karena utusan Allah. Dalam perjalananya mengembang wahyu Allah, Nabi memerlukan suatu strategi yang berbeda dimana pada waktu di Makkah Nabi lebih menonjolkan dari segi tauhid dan perbaikan akhlak di Madinah Nabi banyak berkecimpung dalam pembinaan atau pendidikan sosial masyarakat karena disana beliau diangkat sebagai Nabi sekaligus sebagai kepala keluarga.
           Persoalan yang dihadapi oleh Nabi ketika di Madinah jauh lebih komplek dibanding ketika di Mekkah. Disini umat islam sudah berkembang pesat dan harus hidup berdampingan dengan sesama pemeluk agama lain, seperti yahudi dan nasrani. Oleh karena itu pendidikan yang diberikan oleh nabi juga mencakup urusan-urusan muamalah tau tentang kehidupan bermasyarakat dan politik.


II.                Rumusan Masalah

1.      Mengapa Nabi Muhammad hijrah ke kota Yastrib?
2.      Bagaimana kondisi sosial politik,ekonomi, budaya, dan agama masyarakat Madinah sebelum Islam ?
3.      Bagaimana respons masyarakat  ketika Nabi datang di kota Madinah ?
4.       Bagaimana stategi dakwah  yang dikeluarkan Nabi di Madinah ?
5.      Prestasi dakwah apa saja yang diperoleh Nabi di Madinah ?
6.      Bagaimana pengembangan peradaban islam masa kini dan masa depan ?









BAB. II
PEMBAHASAN
                    
A.    Nabi Muhammad  hijrah ke kota Yatsrib
Kota Madinah sebelum datangnya islam bernama Yatsrib. sebutan Madinah dikenal setelah masuknya Islam ke kota ini. Madinah juga dikenal dengan  Madinatun Nabi  (Masjid Nabi) atau  al-Madinah al-Munawwarah  (Kota yang Bercahaya) keadaan kota ini terletak di lembah yang subur yang berada pada jarak kurang 300 km sebelah utara kota mekah. Keadaan social masyarakat Yatsrib sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw. memiliki beberapa kemiripan dengan keadaan di Makkah. Suku-suku dan kelompok masyarakat yang tinggal di sana berperang satu sama lain. Tidak ada suatu model pemerintahan yang mengatur kehidupan masyarakatnya, seperti halnya kerajaan. Kekuasaan berada di tangan suku-suku atau kelompok tertentu secara bergantian. Bergantung kepada siapa yang paling kuat diantara mereka.
Rasulullah SAW hijrah dalam rangka melaksanakan perintah Allah SWT untuk berjihad di jalan-Nya agar agama Islam dapat mencapai tingkat kesempurnaan, dan kedaulatan Islam dapat berdiri. Madinah telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan ini semua.Nabi muhammad SAW adalah pembawa risalah yang paing agung dalam sejarah. Beliaupun harus hijrah ke madinah untuk melaksanakan perintah allah sebagaimana perjalanan dakwah nabi-nabi sebelumnya.Dimintanya sahabat-sahabatnya menyusul kaum ansar ke yastrib. Hanya saja dalam meninggalkan mekah hendaknya mereka terpencar,supaya jangan sampai menimbulkan kepanikan kaum quraisy. Dan kaum muslimin pun mulai melakukan hijrah secara sendiri-sendiri atau kelompok kecil. Tetapi hal itu rupanya sudah diketahui oleh pihak quraisy. Nabi Muhammad telah mempersatukan Aus dan Khanzraj yang selama ini bermusuhan,saling berperang. Setelah itu pada akhirnya nabi Muhammad mendirikan Masjid untuk kaum Muslimnya beribadah.

B.     agama masyarakat Madinah sebelum Islam.
Sebelum kedatangan agama Islam, Madinah bernama Yatsrib. Kota ini merupakan salah satu kota terbesar di propinsi Hijaz. Kota ini merupakan kota strategis dalam jalur perdagangan yang menghubungkan antara kota Yaman di selatan dan Syiria di utara. Selain itu, Yatsrib merupakan daerah subur di Arab yang dijadikan sebagai pusat pertanian. Sebagian besar kehidupan masyarakat kota ini hidup dari bercocok tanam, selain berdagang dan beternak.
Karena letaknya yang strategis dan berlahan subur maka tak heran jika banyak penduduknya yang berasal dari bukan wilayah itu. Hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar dari mereka adalah para pendatang yang bermigrasi dari wilayah utara atau selatan. Pada umumnya mereka pindah ke wilayah ini karena persoalan politik, ekonomi, dan persoalan-persoalan kehidupan lainnya, misalnya bangsa Yahudi dan bangsa Arab Yaman. Kedua bangsa inilah yang mendominasi kehidupan sosial ekonomi dan politik.
Kelompok masyarakat Yahudi yang berdiam di kota Yatsrib kebanyakan berasal dari wilayah utara. Mereka datang ke kota itu secara bergelombang yang dimulai pada abad ke-1 dan ke-2 M. Mereka berusaha menghindar dari kejaran bangsa Romawi yang ingin membunuh dan menghancurkan kehidupan mereka. Pengejaran ini dilakukan karena bangsa Romawi memandang bangsa Yahudi sebagai bangsa pemberontak. Mereka melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan bangsa Romawi yang tengah berkuasa saat itu.
Sementara bangsa Arab datang ke Yatsrib karena negerinya dilanda bencana alam, berupa hancurnya bendungan Ma'arib yang dibangun sejak masa ratu Balqis ketika kerajaan Saba masih berjaya. Selain persoalan itu, alasan kepindahan bangsa Arab selatan ini ke Yatsrib karena persoalan konflik politik yang berkepanjangan yang melanda negara dan bangsa mereka. Dua suku besar yang berhasil masuk dan menetap di Yatsrib adalah suku 'Aus dan Khazraj.
Kedatangan bangsa Arab Yaman ke Yatsrib diperkirakan terjadi pada tahun 300 M. Mereka juga berdatangan secara bergelombang. Gelombang terbesar terjadi pada akhir abad ke-4 M. Kedatangan mereka secara masal ini ternyata mengalahkan jumlah masyarakat Yahudi yang lebih awal menetap di kota itu.
Pada awalnya, kedua suku bangsa ini, yakni Yahudi dan Arab dapat hidup secara berdampingan, saling menghormati satu sama lain dan sebagainya. Namun dalam perkembangan selanjutnya, ketika masyarakat Arab melebihi jumlah penduduk bangsa Yahudi, mulai timbul kecurigaan dan saling ancam. Ketegangan ini berawal dari sikap bangsa Yahudi yang sangat sombong. Mereka menyombongkan diri sebagai manusia pilihan Tuhan karena dari suku mereka banyak diutus para nabi dan rasul. Selain itu, mereka adalah pengaut agama tauhid, sementara masyarakat Arab adalah penyembah berhala.
Apabila timbul konflik di antara mereka, dua kelompok sosial ini, orang Yahudi selalu berkata dengan nada ancaman, "Kehadiran seorang Nabi yang akan diutus sudah dekat. Dia akan memimpin kami untuk membunuh kalian." Para pendeta jika ditanya tentang kedatangan Nabi mereka selalu menunjuk ke Yaman. Isyarat itu bagi penduduk Yatsrib bukan negeri Yaman, melainkan kota Mekkah. Oleh sebab itu, ketika orang Yatsrib mendengar ada seseorang di Mekkah yang mengaku dirinya sebagai Nabi, mereka membuka musim haji tiba, mereka mengutus para pemuda untuk datang dan menyelidiki kebenaran itu. Hasilnya, ternyata berita yang disebarkan buru-buru mendatangi Nabi Muhammad saw. yang kemudian menghasilkan dua perjanjian, yaitu Perjanjian Aqabah 1 dan Perjanjian Aqabah II. Dari perjanjian ini kemudian mereka menyusun strategi untuk meminta Nabi datang ke Yatsrib dan mengajak bangsanya memeluk Islam.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Madinah atau Yatsrib sebelum kedatangan agama Islam terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu bangsa Yahudi yang datang lebih awal ke Yatsrib dan bangsa Arab Yaman.

C.    Respon Masyarakat Madinah terhadap Nabi SAW
Rasulullah SAW tiba di Madinah dan disambut kaum Anshar dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang belum pernah dan tidak akan pernah terjadi lagi. Bagaimana mungkin mereka tidak gembira dan bahagia? Cahaya telah datang sehingga negeri mereka dihubungkan dengan langit untuk menerima wahyu Yang Maha Pengasih, dan dibukakan pintu-pintu surga bagi mereka dengan iman dan Islam
Baru beberapa saat tinggal di Madinah, Nabi SAW telah mendamaikan suku ‘Aus dan Kharaj yang telah berperang dan bermusuhan selama puluhan tahun. Kemudian, beliau mengikatkan tali persaudaraan antara kaum kaum Muhajirin dan Anshar. Beliau juga membangun masjid sebagai tempat untuk mengagungkan asma Allah dan pusat kegiatan dakwah Islam
Dalam persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar tampak jelas semangat aqidah dan kecintaan terhadap Islam. Kaum Muhajirin tinggal bersama-sama dengan kaum Anshar. Mereka saling berbagi harta dengan senang hati dan lapang dada.

D.    Strategi Dakwah Nabi SAW di Madinah
Dalam memperkokoh masyarakat dan negara baru itu, ia segerameletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama, pembangunan masjid, selain tempat untuk sholat juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka, di samping sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Mesjid pada masa Nabi bahkan juga difungsikan sebagai pusat pemerintahan.
Dasar kedua, adalah ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sesama muslim. Nabi mempersaudarakan antara golongan Muhajirin orang-orang yan hijrah dari Makkah ke Madinah, dan Anshar, penduduk Madinah yang sudah masuk Islam dan ikut membantu kaum Muhajirin tersebut. Dengan demikian, diharapkan, setiap muslim merasa terikat dalam suatu persaudaraan dan kekeluargaan. Apa yang dilakukan Rasulullah ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang baru, yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan berdasarkan darah.
Dasar  ketiga, hubungan pershabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Di Madinah, disamping orang-orang Arab Islam, juga terdapat golongan masyarakat Yahudi dan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Dalam hijrah Nabi ke Madinah inilah puncak kejayaan Islam pada zaman Rasulullah SAW.








E.     Prestasi Nabi dalam berdakwah
1.      Membangun masjid nabawi
2.      Mempersatuakan kaum muslim
3.      Piagam perjanjian islam
4.      Perjanji dengan kaum yahudi


F.     Pengembangan Peradaban islam masa kini dan masa depan
             a.Pengembangan peradabaan islam masa kini
      Kaum muslim pada masa kini semakin melemah dalam hal wawasan keislaman,banyak diantara mereka yang hanya mengaku orang muslim tetapi tidak pernah melakukan ibadah. Mereka banyak terpengaruh dari budaya barat yang menyimpang dengan ajaran islam. Dengan adanya globalisasi bukan menambah keimananya justru malah banyak yang lupa dalam beribadah.
 Mereka dengan santai meninggalkan peribadahan mereka dan bukan memperkokoh keimananya.
         Tidak asing lagi mereka justru melanggar aturan-aturan islam karena dampak modern dan globalisasi.
Mereka lebih mudah dipengaruhi hal negatif ketimbang positif karena tidak memiliki pondasi yang kuat.
Kemudian dan berbagai hal tersebut jarang sekali ada yang ingin memperbaikinya.
Sehingga peradaban islam kurang berkembang dengan baik.

                    b.  Pengembangan Peradaban islam masa depan
    Dalam masa kini islam sangat memprihatinkan karena banyak yang tidak beriman,jauh dengan agama dan banyak yangt tersesat. Maka dari itu pendidikan masa kini dalam keagamaan perlu di tajamkan atau ditekankan. Dalam penekanan tersebut dengan cara metode berdakwah, mengajarkan nilai keislaman,siraman rohani, hingga masyarakatnya mengerti betapa pentingnya beragama.Masyarakat banyak yang tidak tau ataupun banyak diantara mereka yang mengabaikan agama, tidak memperkokoh keimananya karena disebabakan banyak masalah di dunia yang menurut mereka lebih penting.sehingga kita harus mempertahankan keislaman agar terjaga keutuhanya hingga masa depan.
,pada akhirnya perdaaban islam masa depan akan lebih baik dari pada masa dahulu.








                                            BAB III
                                     KESIMPULAN

           Nabi Muhammad SAW meninggalkan mekah dan hijrah ke yastrib guna memenuhi tugas dari Allah SWT . pada awalnya perjuangan nabi muhammad SAW tidaklah mudah karena banyak masalah-masalah yang menghampirinya.
Banyak kaum quraisy yang mentangnya dan bahkan tidak percaya dengan ajaranya.
Tetapi beda dengan kaum anshar yang bergembira ketika nabi muhammad datang, mereka menyambutnya dengan tangan terbuka atau senang hati.
            Strategi nabi muhammad pada saat berdakwah di yastrib yaitu membangun masjid guna mempermudah kaumnya untuk beribadah dan memfungsikan masjid tersebut sebagai pusat pemerintahan. Dalam hal lain nabi muhammad SAW juga membuat mempererat tali persaudaraan antar muslim atau mendamaikan.Nabi Muhammad SAW sangatlah mulia hingga beliau rela mendapatkan masalah guna untuk menyebar luasakan tentang agama islam kepada para muslim.
kita seharusnya sebagai kaum muslim setidaknya mengamalkan ajaran-ajaran yang diberikan oleh nabi muhammad Saw dari masa kini hingga masa yang akan datang.








                                                    BAB IV
                                                  PENUTUP


Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca. Dan kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.










                                                   DAFTAR PUSTAKA
Yaqub, Syaikh Abdurrahman.Pesona ahklak rasullah Saw.2005.Bandung.Mizan Pustaka.

Haekal, muhammad husain.Sejarah hidup Muhammad.2013.Jakarta.Tintamas Indonesia.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar